Google menemukan malware baru yang disuntikkan ke sejumlah aplikasi di Google Play Store. Malware tersebut dikabarkan mampu mencuri data-data sensitif dari perangkat yang telah diserangnya.
Mengutip laporan Softpedia, Kamis (30/11/2017), raksasa internet Amerika Serikat itu menyebut, pertama kalinya mendeteksi malware yang disebut sebagai Tizi pada September 2017.
Saat itu Google Play Protect berhasil menemukan aplikasi dengan kemampuan rooting pada perangkat Android yang mengunduh aplikasi dari Play Store.
Google
Play Protect merupakan perusahaan solusi keamanan yang memindai
aplikasi-aplikasi yang dipublikasikan di toko aplikasi Google. Dengan
demikian, tugasnya memastikan tidak ada malware dalam aplikasi-aplikasi tersebut.
Setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh pada aplikasi-aplikasi dari pengembang yang sama, Google menemukan, pembuat malware juga menggunakan situs web dan media sosial untuk menautkan unduhan aplikasi dari Google Play.
Dalam penjelasannya, Google menyebut, malware ini paling banyak menyerang pengguna Android di Afrika.
Malware tersebut
diketahui mampu merekam panggilan dari aplikasi pesan, menerima SMS,
mendapatkan akses ke panggilan, riwayat panggilan, dan foto serta
menjepret gambar dari
kamhttp://m.liputan6.com/tekno/read/3179834/google-temukan-malware-android-yang-bisa-memata-matai-pengguna?medium=Headline__mobile&campaign=Headline_click_2era
tanpa sepengetahuan pengguna.
Sumber//http://m.liputan6.com/

Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon